Sang Lentera

Menulis gerakan dan pikiran Jafar Rassuh menjadi sebuah buku, bukan bagian dari kehebatan saya. Fakta dan kisah tokoh budayawan Jambi inilah yang sungguh hebat. Hampir setengah abad dia bekerja, bergerak dan berpikir menumbuhkan serta merawat kebudayaan Jambi. Jaringannya luas melampaui bumi nusantara. Pengaruhnya kuat dari akar rumput sampai ke pikiran penguasa.
Sosok budayawan yang bersahaja. Dari muda sampai usia senja, semangatnya tetap terjaga. Tempat orang datang dan bertanya. Antara orang yang baru belajar sampai dengan yang bergelar profesor, baik penguasa maupun rakyat jelata: semua setara, tiada dibeda-beda. Apa yang Jafar lakukan untuk budaya di negeri sepucuk Jambi sembilan lurah menjadi benih di padang gersang. Benih lalu
tumbuh, berakar dan menjadi batang yang rindang. Batang tumbuh menjulang menjulurkan ranting-ranting. Dan kemudian dari sela ranting-ranting muncul putik yang mekar bunga.
Dari bunga-bunga yang dirawat batang muncul buah. Semua orang memakan buah dengan riang gembira. Bijinya terbuang ke alam raya. Lalu lahir batang baru. Begitu dari dulu sampai sekarang. Yang ada dalam buku ini adalah benih yang tumbuh menjadi batang. Dan batang yang melahirkan benih, untuk kembali menjadi batang yang baru. Saya hatur sembah mohon ampun, karena belum sanggup sempurna menulis fakta dan kisah gerakan dan pikiran Jafar Rassuh. Apa yang ditulis tentu hanya sedikit, dari banyak jejak Jafar yang melegenda. Dari banyak makalah dan buku yang lahir dari pemikiran Jafar. Kehebatan sosok Jafar di mata keluarga, kerabat dan kolega yang jauh lebih dalam mengenalnya dibanding saya: semoga tak kecewa
[Penulis / Penyusun]
- Judul : Biografi Jafar Rassuh: Sang Lentera
- Penulis : Suwandi Wendy
- Halaman : 217 Halaman
- Ukuran Buku : 14cm x 20cm
- ISBN : —
Leave a Reply